Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2
Fact (fakta)
Pembelajaran Modul 2.1 dimulai dengan tahap 'mulai dari
diri', di mana kami diberikan beberapa pertanyaan mengenai pengalaman pribadi
kami sebagai pendidik dalam konteks sosial dan emosional. Kami diminta untuk
merenungkan bagaimana kami menghadapi krisis, bagaimana kami bisa bangkit dari
krisis tersebut, dan apa yang kami pelajari dari pengalaman tersebut.
Selanjutnya, kami mengikuti eksplorasi konsep yang meliputi materi tentang
Kompetensi Sosial Emosional, pembelajarannya, dan implementasinya di sekolah.
Selama proses pembelajaran, kami juga diberikan tugas-tugas yang meminta
refleksi atas setiap materi yang telah kami pelajari.
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pendekatan
pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
PSE didasarkan pada kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social
and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 Kompetensi Sosial dan
Emosional (KSE): kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan
berhubungan, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Implementasi PSE
dapat dilakukan di kelas atau di seluruh sekolah dengan memperhatikan 4
indikator, yaitu pembelajaran yang eksplisit, integrasi dalam pembelajaran guru
dan kurikulum akademik, menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah yang
mendukung, serta penguatan KSE bagi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan."
Feeling (perasaan)
Selama menjalani modul 1.3 tentang Pembelajaran Sosial
Emosional selama dua minggu ini, saya mengalami berbagai perasaan. Saya merasa
senang karena pengetahuan saya bertambah, terutama dalam mengenali dan
mengelola emosi yang sedang saya rasakan agar tidak berdampak negatif pada
murid saya. Saya menyadari bahwa ketidakmampuan saya dalam mengelola emosi
tersebut akan berdampak pada murid saya. Sebelumnya, saya merasa bahwa perasaan
saya tidak akan mempengaruhi diri saya maupun orang lain dalam menjalankan
tugas saya sebagai guru.
Selain itu, saya juga merasakan kecemasan setelah
mempelajari modul ini. Saya khawatir bahwa saya tidak akan mampu memahami
perasaan murid saya. Saya menyadari bahwa perasaan yang mereka alami dapat
mempengaruhi proses pembelajaran dan penerimaan materi. Saya tidak ingin ketidakmampuan
saya dalam memahami perasaan mereka mengurangi kualitas pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Finding (pembelajaran)
Dari modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional, saya
telah memperoleh banyak pengetahuan baru. Modul ini mengajarkan pentingnya
mengenali emosi diri sebelum melakukan tindakan agar tindakan tersebut tidak
memiliki dampak negatif pada diri sendiri maupun orang lain. Selain itu, kami
juga diajarkan bagaimana mengelola emosi tersebut agar dapat kembali ke keadaan
yang bahagia. Modul ini juga memberikan banyak pengetahuan lainnya, seperti
kesadaran sosial, keterampilan berhubungan, dan pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab. Semua materi tersebut bertujuan untuk menciptakan hubungan
yang baik dan positif dengan rekan kerja, murid, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial emosional ini dapat diterapkan baik di
dalam kelas maupun di sekolah secara keseluruhan. Penerapan PSE di kelas dapat
dilakukan melalui pembelajaran eksplisit maupun terintegrasi dalam proses
belajar mengajar oleh guru dan kurikulum akademik. Selain itu, penerapan juga
dapat dilakukan dengan membentuk iklim kelas dan budaya sekolah yang mendukung,
serta dengan memberikan penguatan kepada tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Tujuan utama dari PSE adalah menciptakan lingkungan belajar yang
aman dan nyaman sehingga semua individu di sekolah dapat meningkatkan
kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
Future (penerapan)
Dari pendalaman materi PSE pada modul 2.2 ini saya berencana
untuk menerapkannya terlebih dahulu dalam lingkup kelas saya disekolah seperti
melakukan Bernafas dengan kesadaran penuh sebelum memulai pembelajaran,
kemudian juga mengintegrasikan kompetensi tersebut dalam pembelajaran saya
seperti menerapkan kompetensi kesadaran sosial dalam kegiatan diskusi di kelas,
kemudian menerapkan keterampilan berelasi pada saat melakukan refleksi ataupun
memberikan umpan balik terhadap hasil kerja teman maupun penjelasan guru dengan
menggunakan kata-kata yang positif dan mudah dimengerti.
Demikianlah hasil refleksi dwi mingguan modul 2.2 tentang
pembelajaran sosial emosional pendidikan guru penggerak angkatan 7.