Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2

 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2

1. Peristiwa (Facts)

Alur awal kegiatan "MERDEKA" dimulai dengan mengimplementasikan moda mandiri dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Pada tahap ini, saya diminta untuk memberikan respons terhadap beberapa pertanyaan guna mengukur pengetahuan saya sebagai peserta program mengenai materi yang sedang dibahas.

 Selanjutnya, kegiatan "Eksplorasi Konsep" memberikan kesempatan bagi saya untuk melakukan eksplorasi secara mandiri dengan mempelajari konsep dasar tentang sekolah sebagai ekosistem, Pendekatan Berbasis Kekurangan dan Pendekatan Berbasis Aset, Sejarah Singkat Pendekatan Asset-Based Community Development, serta aset-aset yang ada dalam sebuah komunitas. Pada sesi pembelajaran ini, CGP juga diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan pemicu yang akan didiskusikan dalam forum diskusi.

 Pada tanggal 4 Mei 2023, saya menghadiri Ruang Kolaborasi modul 3.2 di forum diskusi 1 bersama CGP lainnya dalam kelompok yang telah dibentuk. Tugas kami adalah mengidentifikasi berbagai sumber daya yang tersedia di daerah kami untuk kepentingan sekolah dan merencanakan strategi pemanfaatannya secara efektif. Hasil pemetaan aset di daerah tersebut akan dipresentasikan kepada kelompok lain dalam Ruang Kolaborasi sesi 2 di modul 3.2.

2. Perasaan (Feelings)

Dengan mengikuti sesi pembelajaran kali ini, saya merasa senang karena saya kembali memperoleh pengetahuan baru terkait materi yang disajikan oleh modul ini. Saya tertarik untuk memetakan seluruh aset/sumber daya yang ada di sekitar lingkungan sekolah saya untuk nantinya pasti kan dapat dimanfaatkan. Saya juga berkeinginan besar untuk mengajak rekan sejawat di sekolah untuk dapat menggunakan pendekatan PKBA (Pengembangan Komunitas Berbasis Aset) dengan menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan.

3. Pembelajaran (Findings)

Setelah mengikuti Sesi 1 dalam Ruang Kolaborasi pembelajaran ini, saya mendapatkan banyak hal positif sebagai hasil pembelajaran saya. Modul ini mendorong saya untuk menggunakan kekuatan sebagai pijakan berpikir, dengan fokus pada hal-hal yang berjalan dengan baik, yang menjadi sumber inspirasi, kekuatan, atau potensi positif. Oleh karena itu, kita diharapkan untuk mengubah paradigma atau pola pikir kita yang cenderung berbasis kekurangan atau masalah (Deficit Based Thinking).

 Dalam modul ini, saya juga belajar tentang sekolah sebagai ekosistem, di mana terjadi interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup, seperti murid, guru, kepala sekolah, staf/tenaga kependidikan, pengawas sekolah, orangtua murid/wali, dan masyarakat sekitar sekolah) dan faktor abiotik (unsur yang tidak hidup, seperti keuangan, sarana dan prasarana).

 Pembelajaran dalam modul ini juga memberikan kesempatan bagi saya untuk memahami tujuh aset utama yang dimiliki oleh lingkungan sekolah, yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik, dan modal agama dan budaya. Dengan mengetahui aset-aset ini dalam komunitas, kita diharapkan dapat mengembangkan strategi pemanfaatan yang tepat sehingga pada akhirnya kita dapat memiliki komunitas yang sehat dan tangguh.

 4. Penerapan (Future)

Setelah memahami pembelajaran di modul ini harapannya CGP dapat menerapkan pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset (Asset-Based Community Development/ABCD) dengan ditandai perubahan pola pikir (mindset) dan sikap positif sebagai langkah awal. Penerapan modul ini akan dapat membantu sekolah dalam membangun ekosistem yang mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan murid demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila karena perlu diingat bahwa keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara pandang sekolah melihat ekosistemnya.

 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2